Langsung ke konten utama

Mengapa Kopi dari Temanggung Jadi Kopi Terbaik di Dunia?

 Mengapa Kopi dari Temanggung Jadi Kopi Terbaik di Dunia – Kopi Arabika (Coffea arabica) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menjadi produk ekspor unggulan di Indonesia. Secara spesifik, kemudian komoditi perkebunan ini menjadi komoditi utama dan unggulan di  Kabupaten Temanggung yang berada di Dataran Tinggi Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Prau. Luas areal pertanaman kopi arabika di ketiga daerah ini mencapai lebih dari1.429,48 Ha dengan rincian tanaman belum menghasilkan (TBM) 372,59 Ha, tanaman menghasilkan 1.048,57 Ha, tanaman tua/rusak (TT/TR) 8,32 Ha, dengan jumlah petani 8.559 orang, total produksi 991,63 Kg, dengan produktivitas/rata-rata produksi 945,70 Kg ose/Ha/Thn (data sampai dengan November 2012). Adapun potensi areal kopi arabika di Kabupaten Temanggung tersebar di 10 Kecamatan, meliputi : Kecamatan Parakan seluas 38,75 Ha, Kecamatan Bulu seluas 170,86 Ha, Kecamatan Tembarak seluas 20,00 Ha, Kecamatan Kaloran seluas 9,00 Ha, Kecamatan Ngadirejo seluas 81,70 Ha, Kecamatan Candiroto seluas 96,93 Ha, Kecamatan Tretep seluas 293,00 Ha, Kecamatan Kledung seluas 578,09 Ha, Kecamatan Bansari seluas 40,45 Ha, Kecamatan Tlogomulyo seluas 5,00 Ha, Kecamatan Selopampang seluas 49,00 Ha, Kecamatan Wonoboyo seluas 46,70 Ha, prosentase tanaman menghasilkan + 73 % (tanaman berproduksi).

kopi-temangggung-wine-kopitemanggung.co.id

Pesan segera, hubungi nomor telp/sms/wa/telegram : 0878-2773-5441

Komoditi perkebunan Kopi Temanggung ini kemudian menjelma menjadi “soko guru” alias penopang utama perekonomian di daerah Temanggung dengan topografi pegunungan berhawa sejuk ini. Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) terbesar bagi daerah ini dihasilkan produk kopi arabika yang saat ini sudah banyak dikenal oleh konsumen manca negara baik di daratan Eropa, Amerika maupun Asia.

Kopi arabika asal daerah Temanggung Jawa Tengah ini yang kemudian dikenal dengan identitas geografis sebagai Kopi Sumbing, Kopi Sindoro, Kopi Prau yang semuanya adalah kopi Arabika Temanggung ini, sekarang sudah mampu bersaing dengan kopi arabika yang dihasilkan oleh negara-negara di benua Afrika, Amerika latin (khususnya Bazil) dan beberapa negara Asia seperti Vietnam dan Thailand  di pasar kopi dunia. Belum lagi ditambah persaingan ketat dengan saudara sebangsa yakni kopi gayo dari Aceh. Tak heran pula kopi Arabika asal Temanggung Juara 1 dunia di Swedia, dua kali berturut-turut. Bahkan disusul kopi robusta Temanggung tiga kali berturut-turut juara nasional dan ketiganya dari kecamatan yang berbeda.

Kopi Organik sebagai salah satu keunggulan produk kopi Temanggung. 

Pasar kopi baru yaitu specialty coffee merupakan peluang yang harus diraih, dan kopi organik termasuk di dalamnya. Kopi organik merupakan kopi yang diproduksi dengan menganut pada paham pertanian yang berkelanjutan. Dalam budidaya organik aspek-aspek pelestarian sumberdaya alam, keamanan lingkungan dari senyawa senyawa pencemar, keamanan hasil panen bagi kesehatan manusia serta nilai gizinya sangat diperhati-kan. Disamping itu dalam budidaya kopi organik Temanggung aspek sosial ekonomi juga menjadi perhatian utama. Baik dari jenis kopi arabika, kopi robusta, ataupun kopi excelsa Teamanggung.

Jadi, tidak seperti anggapan masyarakat selama ini bahwa kopi organik adalah budidaya kopi tanpa pestisida, pupuk buatan dan tanpa pemeliharaan sama sekali. Justru, pada budidaya kopi organik jauh lebih banyak aspek yang harus diperhatikan.

Kopi organik hanya dapat diproduksi pada kondisi sumberdaya lahan yang tingkat kesuburan tanahnya tinggi, curah hujannya cukup serta daya dukung lingkungannya tinggi.

Pengelolaan tanah mempunyai arti yang sangat penting yang meliputi penyediaan bahan organik yang cukup di dalam tanah dan memanfaatkan mikrobia seperti jamur mikoriza seperti Tricodherma. Mengingat daerah pertanaman kopi arabika umumnya di daerah dataran tinggi dengan topografi berbukit hingga bergunung, maka pengendalian erosi dengan terasering mutlak dilakukan.

Pengendalian organisme pengganggu tanaman kopi dilakukan dengan mempergunakan sistem pengedalian terpadu dengan mengutamakan pengendalian secara hayati. Jamur Beauveria bassiana dapat dipergunakan untuk mengendalikan hama bubuk buah kopi, Trichoderma sp. untuk pengendalian jamur akar kopi. Selain itu ekstrak daun mimba (Azadirachta indica) dapat dimanfaatkan sebagai pestisida botani.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keunggulan Produk

 ☕️ ๐๐ž๐ ๐š๐๐š๐ง๐ ? ๐Š๐š๐Ÿ๐ž๐ข๐ง ๐ก๐š๐ซ๐ฎ๐ฌ ๐ง๐ž๐ง๐๐š๐ง๐ ! ๐Ÿ‘ Kopi Robusta mengandung kafein hampir 100% lebih banyak daripada arabika. Yuk cobain *KOPI RAJA SRUPUT* dari kebun kopi temanggung! ✅ แด‹แด€๊œฐแด‡ษชษด ษดแด‡ษดแด…แด€ษดษข ✅ ษดษขแด€ษดแด›แดœแด‹ สœษชสŸแด€ษดษข ✅ ๊œฑษชแด€แด˜ ส™แด‡ษขแด€แด…แด€ษดษข! ๐Ÿ’ช Miliki sekarang dan seduh kopi robusta-mu! ☕️ Salam Ngopi dari lasem ๐Ÿ˜

Produk